Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Atasi Perselingkuhan Antara pasangan

Written By komputer emanbelas on Selasa, 27 Maret 2012 | 01.10

Atasi Perselingkuhan Antara pasangan Apakah Anda sering bertengkar dengan pasangan? Banyak pasangan yang terjebak dalam hubungan buruk tanpa mengenali penyebabnya. Tak melulu soal perselingkuhan, pertikaian justru kerap terpancing dari kebiasaan buruk dalam mengelola hubungan.

Psikiater Rebecca Gladding, MD, sekaligus penulis buku 'You are Not Your Brain: The 4-Step Solution for Changing Bad Habits, Ending Unhealthy Thinking, and Taking Control of Your Life', memaparkan lima kebiasaan buruk pasangan yang berpotensi menghancurkan hubungan, dikutip galtime.com.

1: Berdebat mempertahankan ego
Perbedaan pendapat itu sah-sah saja. Masing-masing memiliki hak untuk memberikan argumen untuk mempertahankan pendapatnya. Namun, terkadang banyak pasangan yang terus berdebat lantaran masing-masing ingin memenangkan "pertarungan".

Ada yang ngotot agar pasangannya 100 persen setuju dengan argumennya. Ada yang sudah menyadari argumen pasangannya yang benar, tapi tetap bertahan pada ego lantaran tak ingin terlihat kalah di hadapan pasangan.

Hentikan kebiasaan ini. Coba kendalikan ego saat berdiskusi dengan pasangan. Jangan sampai Anda selalu menempatkan pasangan sebagai musuh yang harus selalu tunduk pada argumen Anda. Kedepankan logika berpikir demi hubungan harmonis dan mencegah pertikaian panjang.

2: Berasumsi
Jangan-jangan dia begini, jangan-jangan dia begitu, atau pasti dia seperti ini, ... Kalimat-kalimat seperti ini biasanya mudah tersulut saat ketakutan dan kecemasan merayapi diri. Tuduhan begitu mudah muncul dan menempatkan diri sebagai korban kebohongan, tanpa ada komunikasi yang baik dengan pasangan.

Jangan biasakan menuruti bayangan atau merasa memiliki firasat sebelum Anda mengomunikasikan persoalan dengan pasangan. Kedepankan komunikasi dalam hubungan. Bicarakan semua masalah. Diam dan berasumsi justru akan menyulut pertikaian yang berpotensi merusak keharmonisan hubungan.

3: Mengejar jaminan perasaan
Tak hanya dihujani kalimat mesra, wanita juga sangat senang jika pasangannya mengulang-ulang komitmennya terhadap hubungan. Dan, wanita cenderung suka membahas topik yang sama, terutama ketika pria sempat melakukan kesalahan atau selingkuh.

Membahas suatu masalah atau menanyakan perasaan pasangan memang penting, tapi ada batasnya. Jangan sampai usaha membuat nyaman perasaan justru membuat pasangan merasa tidak dipercaya. Ingat karakter pria, semakin didesak, ia justru semakin menghindar.

4: Memeriksa ponselnya
Melihat ponsel pasangan tergeletak mungkin sangat menggoda. Apakah pasangan masih berhubungan dengan mantan? Apakah pasangan melakukan kebohongan? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang biasanya menggerakkan tangan kita untuk memeriksa pesan-pesan singkat dan email pasangan diam-diam.

Terlepas rasa penasaran yang menggelora, ini sebenarnya justru mengindikasikan kita tak percaya dengan pasangan. Hati-hati, memeriksa hal-hal pribadi pasangan justru bisa memicu pertikaian serius yang dapat menghancurkan hubungan. Jika memang ingin membacanya, lakukan saat sedang berdua pasangan, bukan diam-diam.

5: Membahas hal penting lewat layanan elektronik
Biasakan membahas masalah serius dengan komunikasi langsung atau tatap muka. Meski sejumlah layanan chat menyediakan emoticon beragam, itu bisa menimbulkan salah persepsi yang memicu pertikaian panjang. Bagaimanapun kontak mata, bahasa tubuh, dan nada bicara menjadi elemen penting dalam sebuah pembahasan serius Atasi Perselingkuhan Antara pasangan
01.10 | 0 komentar | Read More

Promo Member Alfamart Minimarket Lokal Terbaik Indonesia

Written By komputer emanbelas on Jumat, 16 Maret 2012 | 05.48

Alfamart adalah sebuah minimarket lokal yang memberikan suguhan yang dapat memuaskan pelanggan ketika berkunjung ke minimarket, dengan keramah-tamahan dan kesopanan karyawannya serta sapaan yang menjadi ciri khasnya membuat banyak orang datang ke Alfamart untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari dan bulanan. Sehingga tidak aneh Alfamart memiliki member yang setia dan terus bertambah. Adapun pihak Alfamart memberikan promo khusus bagi membernya yang memiliki kartu member Alfamart sehingga membuat pelanggan lebih menyukai berbelanja di minimarket ini. Dengan memiliki kartu anggota maka pelanggan akan mendapatkan promo member Alfamart.

Promo member Alfamart adalah sebuah usaha yang dilakukan oleh perusahaan minimarket ini untuk memanjakan pelanggannya. Pelanggan akan banyak mendapat keuntungan jika memiliki kartu member Alfamart ini, salah satu dari keuntungan yang akan didapatkan oleh pelanggan adalah promo khusus yang ada setiap dua minggu sekali, promo ini akan didapatkan oleh para member Alfamart ketika berbelanja di minimarket Alfamart dan toko serta perusahaan lain yang bekerjasama dengan Alfamart. Dengan kata lain jika anda adalah seorang pemegang kartu member Alfamart maka anda akan mendapatkan promo khusus yaitu berupa potongan harga atau harga spesial jika anda berbelanja di minimarket lokal Alfamart atau perusahaan yang bekerjasama dengan Alfamart. Sehingga tidak dapat diragukan lagi bahwa Promo Member Alfamart sangat berguna bagi pelanggan, dan tidak sedikit orang yang berkata bahwa Alfamart adalah Minimarket lokal terbaik di Indonesia.

Promo Member Alfamart Minimarket Lokal Terbaik Indonesia. Promo Indonesia ini diberikan oleh Alfamart sebagai Minimarket pertama yang mempunyai member terbanyak di Indonesia. Ketika mendengar kata "promo" pasti semua orang tertarik, karena pada setiap kegiatan promo pasti akan ada diskon, hadiah atau sesuatu yang menguntungkan lainnya. Dan kabar gembiranya, Alfamart sebagai minimarket besar Indonesia sedang mengadakan penawaran yang menarik, yaitu Promo Member Alfamart Minimarket Lokal Terbaik Indonesia. Promo Indonesia ini diberikan Alfamart untuk para calon member dan juga member Alfamart.

Minimarket Alfamart yang berdiri sejak tahun 1994 oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk ini yang sekarang sudah memiliki banyak member dan merupakan member terbesar di Minimarket Indonesia. Pertumbuhan  Alfamart di Indonesia sangatlah pesat bak "jamur di musim hujan", terbukti dengan berdirinya cabang-cabang Alfamart yang tidak hanya di kota-kota besar tapi sampai ke pelosok-pelosok kecamatan di seluruh negeri Indonesia.

Alfamart Minimarket Pertama yang memiliki member terbanyak di Indonesia Alfamart Memberikan Motivasi dan Inspirasi serta Inovasi untuk memanjakan membernya. Salah satunya adalah dengan konsisten 2 minggu sekali  memberikan Promo Indonesia khusus untuk Member Alfamart baik untuk berbelanja di Alfamart Minimarket atau pun di merchant-merchant yang banyak bekerja sama dengan Alfamart Minimarket untuk memberikan potongan harga atau harga spesial.

Member Alfamart Adalah sebutan untuk para pelanggan setia Alfamart.Para member Alfamart akan mendapatkan berbagai macam keuntungan dan kejutan special dari Alfamart seperti: HematKu, Kalender Belanja, Specialku dan Hadiahku,serta program ekslusif lainnya. Member Alfamart adalah pelanggan yang memiliki dan bergabung dalam keanggotaan Kartu AKU, A Card Flazz atau Kartu AKU BNI Promo Member Alfamart Minimarket Lokal Terbaik Indonesia

KARTU AKU Promo Member Alfamart Minimarket Lokal Terbaik Indonesia

    Kartu Aku

Adalah kartu member yang pertama kali diluncurkan Alfamart pada tahun 2005. Dengan Kartu AKU, Member akan dapat memperoleh manfaat dan berbagai macam keuntungan serta Promo Indonesia menarik yang tidak dapat diikuti oleh pelanggan lain yang bukan merupakan member Kartu AKU. Kartu AKU berlaku Nasional di Alfamart seluruhIndonesia.

A CARD FINAL Promo Member Alfamart Minimarket Lokal Terbaik Indonesia
    A Card Flazz

Adalah Kartu Member Alfamart yang di luncurkan pada 15 Mei 2010 bekerja sama dengan Flazz BCA, yang selain berfungsi sebagai kartu member juga dapat digunakan sebagai alat pembayaran/transaksi karena A Card Flazz merupakan Kartu Prepaid (kartu non rekening yang dapat menyimpan uang untuk keperluan berbagai transaksi).

A Card Flazz dapat digunakan sebagai alat pembayaran tidak hanya diseluruh outlet Alfamart, Alfamidi ataupun Alfaexpress tetapi juga diseluruh merchant Flazz antara lain restoran, salon, toko buku, parkir, bioskop dan masih banyak lagi. Untuk sementara ini, A Card Flazz berlaku di Jabodetabek,Surabaya

KARTU AKU BNI Promo Member Alfamart Minimarket Lokal Terbaik Indonesia
    Kartu Aku BNI

Merupakan salah satu Kartu Member Alfamart yang di luncurkan pada 1 Januari 2010, merupakan kerjasama antara Alfamart dengan Bank BNI. Kartu AKU BNI merupakan kartu multifungsional, yang selain berfungsi sebagai kartu member, juga berfungsi sebagai alat pembayaran. Pengguna Kartu AKU BNI juga akan mendapatkan berbagai keuntungan dan kejutan spesial dari Alfamart serta tentunya dapat mengikuti program-program eksklusif khusus member di Alfamart. Untuk saat ini, Kartu AKU BNI berlaku di Alfamart Jabodetabek.
8 Keuntungan Member Alfamart

   1. Hematku dan Kalender Belanja
   2. Spesialku dan Hadiahku
   3. Special Big Program for "Member Alfamart"
   4. Redemption For "Member Alfamart"
   5. Member Alfamart" Thematic Promo
   6. Special Treatment for "Member Alfamart" Birthday
   7. Special Event/Activities For "Member Alfamart"
   8. Merchant For "Member Alfamart"

 

Demikianlah penjelasan singkat tentang  Promo Member Alfamart Minimarket Lokal Terbaik Indonesia Semoga dapat bermanfaat dan memberikan pengetahuan Lebih kepada masyarakat agar dapat bergabung menjadi Member Alfamart dan pastikan anda mendapakan keuntungan dan manfaat lebih dari Alfamart Minimarket Lokal Terbaik Indonesia
05.48 | 0 komentar | Read More

Galau Inilah Solusi Tepatnya

Galau Inilah SOlusi Tepatnya ukan hal yang mudah saat melihat mantan kekasih Anda bersama dengan orang lain, padahal Anda sendiri belum sembuh dari rasa patah hati. Namun, bukan berarti dunia berakhir karena masalah cinta.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengalihkan perhatian Anda dari si mantan. Seperti dilansir dari laman Cosmopolitan, berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan:

1. Biarkan naluri Anda berjalan secara liar

Patah hati tak lantas membuat dunia Anda berhenti berputar. Buatlah resolusi tahun baru hingga Anda menjadi lebih semangat, misalnya saja dengan mulai membuka hati pada orang-orang di sekeliling Anda. Anda juga bisa berkenalan dengan orang-orang baru, apalagi saat Anda berlibur ke suatu tempat yang asing. Bisa jadi Anda juga bertemu dengan orang-orang yang senasib dan mulai menjalin hubungan pertemanan.

Jadi keluarlah, dan biarkan naluri Anda berjalan dengan liar. Anda akan merasa seksi dan orang-orang juga akan tertarik pada keceriaan Anda. Ini akan meningkatkan harga diri yang sangat besar hingga akan membantu Anda melupakan mantan dan kehidupan cinta barunya.

2. Buat jadwal khusus

Pastikan teman-teman Anda masuk dalam jadwal ini. Sangat penting untuk mengisi kalender sosial Anda sebanyak mungkin dengan kegiatan. Meskipun Anda mungkin muak dengan semua yang menghibur Anda, tapi biarkan mereka membantu Anda melewati masa single.

"Jadwal sesuatu untuk setiap malam dan buat rencana dengan orang yang benar-benar menghargaimu," kata Diana Kirschner, PhD, pakar hubungan dan penulis 'Sealing the Deal: The Love Mentor's Guide to Lasting Love'.

"Jika Anda mengisolasi diri sendiri, Anda akan menjadi lebih tertekan," ungkapnya. Jadilah tuan rumah saat kumpul-kumpul atau rencanakan waktu untuk menonton film bersama. Anda bisa melakukan apapun yang diinginkan dan menghabiskan waktu bersama orang-orang yang memberi pengaruh positif dalam hidup Anda.

3. Manjakan diri

Ketika masih berpasangan, mungkin Anda kehilangan waktu untuk memanjakan diri sendiri. Inilah saatnya, Anda bisa meluangkan waktu untuk memborong sepatu idaman Anda, (terlebih saat semua toko sedang memasang diskon). Anda juga bisa membeli barang yang sedikit mahal untuk mempercantik diri, well kita tidak pernah tahu dimana jodoh kita berada kan?

4. Lampiaskan amarah Anda

Adakalanya kita merasa marah saat melihat si mantan dengan cepatnya berpaling hati pada yang lain. Tentu saja marah bisa membuat Anda melakukan hal-hal yang tak baik. Ambil energi buruk itu dan lampiaskan pada gym. Ambil kelas kickboxing dan lampiaskan amarah Anda di sana. Berlatih bisa mencegah Anda melakukan hal-hal yang buruk, meningkatkan kecerdasan dan melepaskan endorphins pada otak.
03.50 | 0 komentar | Read More

Gabung Obat Kimia-Herbal Beresiko

Written By komputer emanbelas on Selasa, 06 Maret 2012 | 08.13

Gabung Obat Kimia-Herbal Beresiko Penggunaan obat kimia modern dan obat herbal, termasuk jamu, secara bersamaan untuk mengobati penyakit tertentu harus dilakukan secara hati-hati. Penggabungan secara serampangan bisa memperburuk kesehatan.

"Butuh pengetahuan dan penelitian lebih banyak untuk menggabungkan penggunaan jamu dan obat kimia secara bersamaan," kata Ketua Program Studi Pengobatan Tradisional, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Arijanto Jonosewojo, dalam simposium "Pentingnya Kualitas Ekstrak Obat Herbal sebagai Produk Perawatan Kesehatan dan Agen Terapetik" di Jakarta, Kamis (9/2).

Uji klinik yang dilakukan di Rumah Sakit Umum dr Soetomo, Surabaya, menunjukkan, penggunaan obat antikolesterol simvastatin ataupun campuran daun jambu, temu lawak, dan jati belanda (obat tradisional) memberikan hasil yang baik jika digunakan secara sendiri-sendiri. Tetapi, jika digabung, hasilnya justru buruk.

Hal yang sama terjadi pada penggunaan metformin dan teh hitam untuk mengobati diabetes. Jika kedua obat itu digunakan sendiri-sendiri, bisa menurunkan kadar gula darah rata-rata selama 1-3 bulan (HbA1C) hampir sama. Namun, jika digabung, penurunan HbA1C justru sangat kecil.

"Jika ingin menggabungkan, obat modern sebaiknya diminum lebih dulu. Setelah 1-2 jam, baru minum obat herbal," katanya.

Zat aktif dalam obat kimia umumnya lebih cepat diserap tubuh. Adapun obat herbal, selain lebih lambat diserap tubuh, terkadang bersifat mengikat zat dari obat kimia. Akibatnya, efek obat kimia jadi tidak maksimal.

Arijanto, yang juga Kepala Poliklinik Obat Tradisional Indonesia RSU dr Soetomo, mengingatkan, ginseng tidak boleh digabung dengan obat digoxin (obat jantung) karena akan memperburuk kondisi jantung.

Selain itu, bawang putih yang juga merupakan obat herbal antikoagulan tidak boleh digabung dengan obat kimia golongan asetasol atau clopidopril. Hal ini akan menimbulkan perdarahan.

"Masyarakat masih menganggap obat herbal lebih baik dibandingkan obat kimia. Padahal, tidak ada obat herbal yang 100 persen aman dan tidak semua obat kimia buruk," katanya.

Belum berkembang

Meski bangsa Indonesia mengenal dan merasakan manfaat tanaman obat sejak lama, hingga kini industri obat tradisional Indonesia belum berkembang.

Direktur Standardisasi Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplemen, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Hary Wahyu Triestanto Wibowo mengatakan, saat ini baru terdaftar 6 fitofarmaka dan 31 obat herbal terstandar. Adapun jamu jumlahnya mencapai ribuan.

Jamu adalah tingkat terendah dalam pengelompokan obat tradisional Indonesia. Disusul obat herbal terstandar dan fitofarmaka sebagai tingkat tertinggi.

Untuk meningkatkan status jamu menjadi obat herbal terstandar, harus ada uji nonklinik. Untuk menjadi fitofarmaka, harus dilakukan uji klinik dan uji nonklinik. Proses uji itu butuh biaya investasi besar.

Karena itu, banyak produsen jamu enggan meningkatkan status produknya karena dengan status jamu saja sudah laku. "Produsen hanya akan meningkatkan status produknya menjadi obat herbal terstandar atau fitofarmaka untuk meyakinkan keamanan produknya pada konsumen dan kepentingan ekspor," ujarnya.

Rudy Susilo dari Evoria GmbH, Jerman, mengatakan, pengolahan obat herbal di Indonesia banyak yang tak memenuhi standar. Orientasi bisnis produsen lebih besar sehingga kurang memperhatikan aspek keamanan obat bagi konsumen.

Untuk mendapatkan obat herbal yang baik, seluruh proses produksi, mulai dari penanaman tanaman obat, perawatan, panen, pengeringan, ekstraksi, penyimpanan, pembuatan obat, hingga distribusinya, tidak bisa dilakukan asal-asalan.

Bahan baku obat herbal harus bebas dari logam berat, jamur, ataupun pestisida. Proses produksi harus dilakukan secara modern, sama seperti yang dilakukan sebagian obat herbal China.

Menurut Rudy, obat herbal tidak perlu diragukan manfaatnya. Yang harus dijaga adalah agar obat herbal aman dikonsumsi.

"Obat herbal sudah digunakan sejak ratusan tahun lalu dan menunjukkan khasiatnya," katanya.

Obat herbal, demikian Arijanto, sebaiknya digunakan untuk mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, pemulihan, dan mengurangi penderitaan pasien.

Untuk penyembuhan penyakit, masih disarankan menggunakan obat kimia. Dokter dapat memberikan obat herbal untuk melengkapi obat kimia dengan syarat ada permintaan tertulis dari pasien.
08.13 | 0 komentar | Read More

4 Subdistrict Lebak Still endemic elephantiasis

Written By komputer emanbelas on Rabu, 16 Maret 2011 | 02.57

Four districts in Lebak regency, Banten was declared endemic transmission of the disease elephantiasis (filariasis).
    
Section Head Section Head Eradication of Communicable Diseases (P2M), Public Health Service, Lebak, Dr. Alwan Amirudin, Friday, said today elephantiasis disease patients carrying 17 people and six of them and 11 people were taken clinical samples (blood samples) to be researched at the Laboratory of the Ministry of Health (MoH) in Jakarta.

In fact, a patient with elephantiasis, reportedly died from complications with comorbidities. They are people with elephantiasis, spread across four districts namely Warunggunung, Maja, Lebak Cipanas and Gedong.
    
"The four districts that are endemic elephantiasis of disease transmission is also thought to spread more widely because until now has not been studied," he said.

Therefore, this year it has provided medical services in the District Warunggunung. This treatment is one of the efforts to prevent transmission of the elephant so as not to spread foot and attacked residents Lebak.
    
He mentioned, mass treatment was done at night because is transmitted through mosquito bites all kinds. To turn off the virus that filarial worms, Alwan said, patients can take medicine Dethyl Carbamazine (DEC) for repeated for worms die and no body menggeroti
    
Although the disease does not kill an elephant foot, patients often bear the social burden in society. According to him, the elephant foot is an infectious disease caused by infection of filarial worms that live in the channels and lymph nodes (lymph nodes) that cause acute and chronic symptoms.
    
Clinically, according to him, the disease is in addition to causing inflammation in the lymph glands and channels, especially in the groin area and underarms, but can also occur in other parts of the body.
    
According to him, elephantiasis patients experiencing disability on the part of the body such as hands and feet to swell permanently.
    
"If positive stricken elephant foot, the victim can not be treated again," said Alwan Amirudin. He added that currently Lebak District Health Department continues to conduct counseling about the eradication of mosquito breeding in the area of ​​environmental health is also endemic disease elephantiasis
02.57 | 0 komentar | Read More

20 Year Suffers Foot Elephant

one of the residents of Kampung Cibolang RT 05 RW 03, Desa Citepus, Palabuhanratu District, Sukabumi Regency, West Java, suffering from elephantiasis (filariasis) for almost 20 years because they do not have the funds to get treatment.
   
"Although the right foot to swell, I'm still working as a laborer to support his family," Yudin said that the daily working as a laborer in Sukabumi, on Friday (25 / 7).
   
Father of four was admitted, before his right foot swell, he felt a high fever. His fever had subsided, but several days later his right leg began to swell suddenly from the thumb and continues to grow today. Despite the pain in his right leg still not subsided, but Yudin continues to work hoeing fields for family subsistence.
   
Various means are taken, ranging from traditional to specialist doctors to cure his right foot, but the disease elephantiasis that never healed. "I've treated several times, but my foot still swollen," he said.
   
Yudin said, at this time because he did not have the money to finance his family have been mediocre.
   
"If the disease relapses, I just came to the village paramedics just to inject a dose of antibiotics," he said, hoping there is concern from Sukabumi regency to help cure the illness. The reason, he did not have a HIP card.
   
Elephant foot disease or filariasis is an infectious disease caused by filarial worms transmitted by mosquitoes. This disease is chronic and if not treated can cause permanent disability in the form of enlargement of the legs and arms, both men and women.
   
Meanwhile, Survaillance Health Office (DHO) Suhendar Sukabumi District, said it would inspect prior to the victim to find out whether people with elephantiasis disease or not.
   
"If it is true, it will be given sindromatis treatment on site. We will also take blood specimens of patients," he said. Taking blood specimens should be done at night
02.55 | 0 komentar | Read More

The success of Elephant Foot Eradication Program in the World

Lymphatic filariasis (LF) or is often called elephantiasis, suffered by 100 million more people in the world. This number will be erased in 2020. Thus disclosed experts.

Diseases caused by parasitic worms and causes swelling in the breast weird, muscle (leg), and gender. UN health agency, WHO has sponsored the distribution of 1.9 billion doses of medicine since 2000 simply because of it.

The success of this program is clearly disclosed in the journal Public Library of Science Neglected Tropical Diseases. The project was initiated by the Global Programme to Eliminate LF has so far take steps to prevent the 6.6 million children of this condition and will continue to conduct its program of 9.5 million other sufferers.

Dr. Mwele Malecela, head of the program said, "All we do is on track and our goal will be achieved later in the year 2020. If this does occur, this program will be case for the handling of the global eradication of disease."

Approximately 83 countries in the world is experiencing endemic disease and the program has to be implemented in 48 countries, approximately 570 million people become targets.

Another benefit
This elephant foot care using a combination of two drugs, both of which are provided free. This medicine must be given once a year for five years to ensure that the disease does not spread.

Another benefit of this is its lobat could inhibit the growth of stomach worms (intestinal) and nearly 100 million children and women have been treated with this.

Prof. David Molyneux from the School of Hygiene and Tropical Medicine, who also became executive secretary of the campaign said that the success of the program was "shocking".

"In some countries we are talking about the cost of five cents per person per year. We now have helped hundreds of millions of the world's poorest people. Of course another benefit of this drug is very important. I think this is a very important thing. Compared with other health programs, It runs much better.
02.54 | 0 komentar | Read More

Number of Patients with filariasis Still High

Patients with elephantiasis, or filariasis in West Java to November 2008 reached 420 people. They are scattered in 254 villages and 140 sub-districts and villages in 24 districts and cities. Poor environmental sanitation is a major cause of filariasis.

According to the Head of Sub Office of Environmental Health West Java Provincial Health Office, Fita Rosemary, Thursday (18/12), filariasis is an infectious disease caused by Filaria worms and transmitted by mosquitoes. The main drivers are still the lack of sanitation, healthy society. It opens up the opportunity to breed mosquitoes. The only spread through mosquito bites an elephant foot. "Filariasis causes permanent disability, social stigma, psychological barriers, and economic losses," he said.

Fita said, there are currently nine filariasis-endemic areas in West Java. Diantaranta Bekasi, Bekasi, Bogor and Tasikmalaya regency. Data as of November 2008, the largest number of sufferers is on as many as 69 people Bekasi Regency and the City of Bekasi with 39 people. Furthermore, Tasikmalaya regency (37), Bogor Regency (35), and Regency Brass (25). "But the discovery of many cases is not out increasingly active and growing field monitors pahamnya people with elephantiasis," he said.

Therefore, the West Java Health Office looked at this disease is one that needs to be given full attention. To target mass treatment, for example. From only 1.34 million people in 2007 rose to 6.14 million by the year 2008.
02.53 | 0 komentar | Read More

Mass Treatment of elephantiasis

Tens of thousands of people who lived in a number of areas in Lebak obtain mass treatment of filariasis or elephantiasis.
    
"Until now, mass treatment with elephantiasis, is continuing because it was feared transmitting it to other people," said Head of Communicable Diseases Eradication and Restructuring Lingungan, Lebak District Health Office, Dr Alwan Aminudin Friday.

He said the current number of people with elephantiasis, is still high because the clinical declared a total of six people and dozens of others expressed positive elephantiasis.

Mass treatment of elephantiasis, which was held in Cipanas subdistrict, Lebak Gedong and Maja because in these areas are endemic areas of filariasis transmission.

Mass treatment in the area is already the third year by a team of District Health Office and the Ministry of Health Centre.

"Transmission of disease elephantiasis in the three districts were declared not free," he said.
According to him, elephant foot disease is not deadly, but patients may experience permanent disability in one part of his body.

Therefore, mass treatment should be done to prevent the transmission of the disease. If residents stricken with elephantiasis positive disease can certainly cause social penyandangf in the community.
    
In addition, productivity will be low pederita that ultimately the decline of human quality in Lebak regency. He mentioned, mass treatment in endemic elephantiasis should be done for five consecutive years for declared free from endemic areas elephantiasis.
    
"Currently, in the three districts that are just entering the year declared endemic keiga amssal treatment," he said.

Participants mass treatment with elephantiasis, followed by all citizens including children under the age of two years, pregnant women, nursing mothers and people with chronic disease

"With the mass treatment of this elephant's foot, is expected ditemukakan again penmuan filariasis cases in the community," he explained.

Meanwhile, the Head of Puskesmas Cipanas, Suripto, say, mass treatment is carried out elephant foot in the working areas as many as 40,000 residents.
02.52 | 0 komentar | Read More

Free Optimistic Elephant's Foot

City District Government, South Kalimantan, is optimistic in 2015 the New Town are free of disease elephantiasis (filariasis).
    
Chief Public Health Alert Notices drg through Ambarita Mardiman Disease Eradication Head, M Kes, in Kota Baru on Sunday, said the conviction was based upon the New City Health Department efforts through counseling and supplementation Dietyl Carbamezin, Albendazol, and Paracetamol and Blood Sidik Jari ( SDJ).

"In this way we hope people become more aware of and can anticipate the spread of elephantiasis disease early on," he said.

Meanwhile, in Kota Baru today was detected about 36 people with elephantiasis, a disease caused by filarial worms Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, and Brugia timori.

North Sea Island, Kota Baru, as many as four people; North Kelumpang (11 people); Pamukan II (one person); South Kelumpang (one person), and South Sea Island (seven people).

Sub Sea Island West (three people); Middle Kelumpang (one person); and District Sei Durian much as two people; barnacle, Island East Sea (two people); Marabatuan, Nine Island (one person); South Pamukan (one person); Mangrove (one person); and Sampanahan one people with elephantiasis.

For eradication and break the chain of transmission of the disease elephantiasis, particularly in areas of endemic filariasis, Public Health Service directly conduct mass treatment round four times in a row.

For the last treatment is not known how much the success rate of these tablets.
02.51 | 0 komentar | Read More